Selasa, 23 Oktober 2012

Alhamdulillah Akhirnya S.T

Tidak terlalu padat kegiatan saya hari ini. Pagi hari saya habiskan untuk mencuci baju dan beres-beres kamar. Sedangkan siang hari tadi sekitar pukul 14.00 WIB saya harus mengajar olimpiade kebumian di SMAN 6 Yogyakarta. Seperti biasa, kegiatan belajar-mengajar olimpiade selesai pukul 16.00 WIB. Setelah itu saya mengajak sahabat saya, Nevi untuk mampir ke kampus. Ada apa dengan kampus ? Iya, hari ini adalah hari Yudisium bagi saya dan beberapa teman-teman yang telah merampungkan sidang pendadaran. Hari ini merupakan hari disyahkannya saya sebagai Sarjana Teknik.

Sampainya di kampus, kami langsung menuju lobi untuk melihat pengumuman tersebut. Suasana kampus sore tadi sangat sepi. Maklum hari ini adalah hari pertama ujian tengah semester. Sehingga tidak ada kegiatan ajar-mengajar ataupun praktikum di kampus kami. Setelah memasuki lobi kampus, Alhamdulillah pada LCD lobi terpampang pengumuman "YUDISIUM SARJANA" dan nama saya salah satunya. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, begitu ucap saya ketika melihat pengumuman tersebut. Akhirnya saya memiliki tambahan predikat di akhir nama saya. 

"Tri Rani Puji Astuti, S.T"

Perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan yang panjang. Perjuangan 4 tahun 1 bulan untuk mendapatkan predikat tersebut. Bukan hal yang mudah untuk kuliah di Teknik Geologi, ospek jurusan, tekanan, tugas, praktikum, pemetaan, kuliah lapangan, selalu hadir di kehidupan mahasiswa/i Teknik Geologi. Alhamdulillah saya bisa melewati itu semua. 

Masih jelas dalam ingatan saya ketika itu saya sedang hectic-nya bergulat dengan skripsi dan kuliah S2. Iya, semua itu menjadi resiko saya sebagai mahasiswi Program Fasttrack S2 Teknik Geologi. Saat itu saya mendapatkan beasiswa S2 Program Fasttrack dari DIKTI. Sehingga selain harus merampungkan skripsi, saya pun telah mengemban mata kuliah S2. Cukup stress bagi saya, sempat juga jatuh sakit. Namun, karena ada niat, usaha, dan doa, Allah pun mempermudah jalan saya. 

Keterikatan saya dengan beasiswa Fasttrack mengharuskan saya untuk lulus maksimal bulan Agustus. Dengan kata lain, minimal saya harus sidang pendadaran bulan Agustus. Jika saya tidak sanggup menyelesaikan sidang pendadaran di bulan Agustus, maka pihak DIKTI akan menghentikan beasiswa S2 Fasttrack tersebut. Bayangkan betapa tertekannya saya saat itu. Bulan Agustus, merupakan bulan puasa di  mana semua mahasiswa sedang menikmati liburan semester genap sejak bulan Juli. Sedangkan saya dan teman-teman fasttrack berjuang untuk menyelesaikan skripsi. Dan Alhamdulillah pada tanggal 16 Agustus 2012 merupakan jadwal sidang pendadaran bagi saya. Cukup nervous, apalagi teman-teman semua sudah pada pulang ke kampung halamannya masing-masing. Tidak ada yang mendukung untuk menemani dan menunggui saya saat sidang. Benar-benar bentuk perjuangan yang tidak terlupakan.

Sidang Pendadaran

Pada tgl.16 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB itu saya sidang pendadaran. Saya ditemani seseorang yang spesial dan dia datang jauh-jauh dari kotanya hanya untuk menemani sidang saya. Terimakasih. Saya tidak akan pernah lupa moment itu. Kemudian saya masuk ruang sidang. Dosen Penguji saya bernama Salahuddin Husen, Phd, Dosen Wali Agus Hendratno, S.T., M.T., dan Dosen Pembimbing tercinta Dr. Sugeng Sapto Surjono. Sidang pun dimulai dengan presentasi skripsi. Durasi waktu yang diberikan untuk presentasi 20 menit. Dan itu tidak boleh melebihi waktu. 

Slide pendahuluan : aman
Slide geologi regional : tidak aman

What ??? Saya baru mempresentasikan sampai bab geologi regional, namun dosen pembimbing sudah menghentikan presentasi saya.

Pak Sugeng : "STOP, Loh, itu maksud kamu apa ? Mengapa pernyataan kamu sangat kontradiktif dengan sebelumnya ?"

Saya : (Astagfirullah, mental-mental, tenang ,Ran) Begitu saya menenangkan diri. Kemudian sambil menarik napas sambil menjawab, "maksud bapak yang mana ya ?"

Pak Sugeng : "Itu mengapa kamu menampilkan peneliti terdahulu yang sangat kontradiktif ? Terus mana yang menjadi acuan kamu ?"

Saya : (Matiiiiiiii, Rani kenapa kamu masukin pernyataan itu) Begitu ujar saya dalam hati. Kemudian saya mencoba untuk defense. Saya menjawab, "oh itu maksudnya karena saya ingin menampilkan pemikiran lain dari peneliti terdahulu yang mempunyai opininya tersendiri, Pak.

Pak Sugeng : Tapi kan seharusnya kamu tidak memasukan itu.

Saya : Sambil cemas karena waktu terus berjalan saya menjawab, "Iya, Pak".

Pak Sugeng : Ya sudah, lanjutkan kembali presentasimu.


Seketika itu pun pikiran saya cukup buyar karena kejadian tersebut. Namun saya berusaha tenang dan terus konsentrasi dengan slide-slide berikutnya. Sampai pada bagian akhir slide saya aman. Kemudian sesi selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Ini sesi yang menggilakan untuk para mahasiswa ketika sidang pendadaran. Dosen penguji memiliki kesempatan untuk bertanya sekitar 20 menit, dosen wali 10 menit, dan dosen pembimbing 10 menit. Semua dimulai dengan pertanyaan dari dosen penguji. Pak Salahuddin adalah salah satu dosen Teknik Geologi UGM yang cerdas dan cukup menakutkan pada saat sidang. Beberapa pertanyaan dapat saya jawab. Namun sampai hari ini, saya masih ingat Pak Udin berkata, "ternyata pengetahuan geologi kamu dangkal ya, Ran". Astagfirullah. Saya tidak bisa menjawab apapun saat Pak Udin berkata seperti itu. Tetapi over all semuanya berjalan lancar. Pak Sugeng dan Pak Agus memiliki beberapa pertanyaan yang bisa saya jawab. Mereka cenderung memberikan saran untuk saya. Setelah itu saya disuruh keluar ruang sidang, karena mereka harus merapatkan nilai sidang saya.

Saat keluar hanya ada seseorang yang spesial yang menunggu sidang saya. Setelah beberapa menit muncul ketua angkatan saya. Mereka menenangkan saya, agar saya terus optimis. Saat itu saya hanya berdoa diberikan nilai yang terbaik dari-Nya. Setelah 20 menit berlalu, saya dipanggil untuk masuk di ruang sidang. Saya dipersilahkan duduk. 

Pak Sugeng : Silahkan duduk, Ran. Sudah sekarang bukan sidang lagi. Baik, berdasarkan hasil keputusan dosen penguji, dosen wali, dan dosen pembimbing, kami menyatakan bahwa kamu dinyatakan lulus Sarjana Teknik dengan nilai A.

Saya : Alhamdulillah, terimakasih bapak-bapak semuanya.

Pak Sugeng : Selamat ya, Ran. Salam kami untuk orang tua di rumah. Senang kan kamu, lebaran nanti sudah S.T.

Saya : Sambil senyum saya menjawab, "iya bapak terimakasih". Saya bahagia, bangga, terharu, semua campur aduk jadi satu, sehingga saya bingung harus menjawab apa.

Pak Sugeng : Setelah ini kamu harus menyelesaikan Yudisium untuk memperoleh S.T yang resmi.

Suasana sangat menyenangkan sore hari itu. Kemudian Pak Sugeng, Pak Udin, dan Pak Agus memberikan kesan dan pesannya untuk saya. Di antara pesan dan kesan ketiga dosen tersebut, terdapat pesan Pak Sugeng yang masih saya ingat sampai hari ini.

Pak Sugeng : Rani, kamu sudah dewasa. Sudah waktunya kamu menatap masa depan. Kalau memang cocok ya diteruskan, kalau tidak cocok ya ditinggalkan. Jangan on-off-on-off terus, putus-nyambung-putus-nyambung. Beliau berucap seperti itu sambil tertawa lepas dan kedua dosen yang lain pun ikut tertawa.

Saya : "Aseeem, dibahas lagi hubungan pribadiku", gerutuku dalam hati. Kemudian saya menjawab sambil tersipu malu, "hehehehe iya, Pak".

Setelah itu, saya dan dosen saling berjabat tangan dan mereka meninggalkan ruang sidang. Saya keluar senang dan bahagia. Saya memeluk seseorang dengan bahagia sambil berkata, "Rani dapat A". Tidak akan pernah terlupakan sepanjang umur. Untuk pertama kalinya sidang pendadaran untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. 

Terimakasih bapak ibu untuk doanya, dukungan mental dan materil yang diberikan untuk Rani. Semua ini Rani dedikasikan untuk perjuangan bapak ibu di rumah. Rani sayang bapak ibu :')






Setelah sidang pendadaran tgl.16 Agustus 2012 di ruang sidang 3.1 Teknik Geologi UGM.

 *Terimakasih telah mendukung sampai sidang selesai. I never forget the special moment. :')

23 Oktober 2012
Niera Kost, Yogyakarta
17:53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar