Sabtu, 13 Oktober 2012

Selamat Ulang Tahun Pernikahan ke-24

Tepat 1 minggu yang lalu aku, kamu, dan keluargamu merayakan ulang tahun pernikahan orang tuamu yang ke-24. Waktu cepat berlalu. Tak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi di depan sana. Begitu pun aku dan kamu. Masih jelas dalam ingatanku, malam itu aku membohongi orang tuamu hanya karena ingin memberikan kejutan untuk mereka. Senang, bahagia itu yang aku rasakan saat itu. Aku yang cukup mengenal karakter keluargamu merasa bahagia ketika itu dapat menyaksikan ulang tahun pernikahan kedua orang tuamu. Bapakmu membuka pembicaraan.

Bapak : Assalamualaikum Wr.Wb, sebelumnya bapak mengucapkan terimakasih untuk kalian yang telah memberikan kejutan untuk bapak dan ibu. Di hari yang indah ini bapak bersyukur kepada Allah SWT karena selalu memberikan kebahagiaan keluarga. Bapak berdoa semoga kalian semua dapat sukses dalam segala hal. Bu, sekarang giliran ibu yang ngomong. 

Saat itu, ibumu hanya tertunduk menahan air mata. Beberapa kali ibumu menghapus air matanya dengan tisu. Cukup lama ibumu terdiam. Bibirnya seolah-olah terkunci, sulit untuk mengeluarkan kata-kata. Dengan terbata-bata akhirnya ibumu dapat berbicara.

Ibu : Ibu hanya terharu. Ibu hanya ingin kalian berdua anak-anakku dapat sukses. Ibu berdoa semoga kalian dapat berjodoh dunia dan akhirat. (Akhirnya ibumu menangis).

Saat itu suasana langsung pecah. Kemudian bapakmu mencium mesra pipi kiri dan pipi kanan ibumu. Aku senang, aku terharu. Aku yang notabene mudah menangis sempat meneteskan air mata pada saat itu. Dalam hatiku berkata, "Setidaknya aku bisa membuat mereka bahagia di hari yang spesial. Walaupun hanya dengan kue ulang tahun pernikahan itu, aku belum bisa membalas kebaikan dan perhatian mereka selama ini". 

Sekali lagi, selamat ulang tahun pernikahan yang ke-24 bapak dan ibu, semoga selalu diberikan kebahagiaan dan semakin romantis. Terimakasih untuk kebaikan bapak dan ibu selama ini. Semoga Rani bisa membalasnya suatu hari nanti. :)


Bahagia selalu bapak ibu ;)

Tulisan ini untuk Bapak/Ibu Gunadi yang sangat baik kepada Rani :')
Apapun keadaannya, Rani selalu ingat bapak ibu. Pasti.

Niera Kost, 13 Oktober 2012
23:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar